Jakarta | Bernasindo – Umat Tri Dharma di Indonesia, khususnya di kota besar di Jakarta memilki proses beribadah di setiap tempat ibadah atau Klenteng. Salah satunya adalah adanya persembahan untuk altar depan di setiap Klenteng. Adapun bentuk persembahan nya baik berupa beras, buah, minyak dan sebagainya.
Salah satu elemen persembahan di altar yang sering ditemui adalah beras. Tentunya sekarang, ada cara yang memudahkan umat dalam mempersiapkan persembahan berupa beras, tanpa ada kerepotan lagi ketika ingin beribadah. Salah satu caranya adalah melalui suatu program yaitu Wadah Beras Berkah.
Wadah Beras Berkah merupakan suatu bentuk inovasi yang dicetuskan oleh PTITDSI ’67 atau Perhimpunan Tempat Ibadat Tri Dharma Seluruh Indonesia ’67. Adapun tujuan dari Wadah Beras Berkah adalah untuk sebagai alternatif dalam mempersiapkan persembahan altar, juga bisa merupakan simbol donasi persembahan, bisa juga menjadi beras berkah bagi keluarga umat dan bisa disalurkan dalam kegiatan sosial lainnya yang bisa dilakukan umat Tri Dharma untuk membantu sesama.
Untuk lebih jelasnya mengenai Wadah Beras Berkah ini, pada hari Jumat (11/04/2025), pukul 11.00 WIB, bertempat di kantor Sekretariat PTITDSI ’67 Komda Jakarta, jalan Tanah Abang II Nomor 104, RT.9/RW.3, Cideng, Jakarta Barat, media mendapat penjelasan dari ketua PTITDSI ’67 Komda Jakarta Lie Kok Tie dan Kepala Bidang Media dan Komunikasi PTITDSI ’67 Komda Jakarta Adian Radiatus.
“Adapun nama PTITDSI ’67 lahir karena untuk mengidentifikasi dan dituangkan melalu akte notaris badan hukum dari sebuah organisasi. Adapun 67 merupakan tahun kelahiran dari PTITDSI ’67 yaitu 1967,” jelas Adian Radiatus.
Dalam penjelasan nya, Lie Kok Tie mengatakan bahwa Wadah Beras Berkah diinisiasi sebagai simbol donasi persembahan yang ditempatkan pada altar. “Kami menginisiasi Wadah Beras Berkah ini untuk mempermudah Umat Tri Dharma memberikan persembahan di altar. Juga program ini umat dapat berdonasi dan juga mempermudah membawa beras yang sudah disediakan wadahnya dari pengurus rumah ibadat. Beras yang sudah di Blessing (didoakan) juga bisa dibawa pulang dengan mudah dan dapat menjadi berkah bagi keluarga. Bagi yang telah berdonasi, akan digunakan oleh tempat ibadat atau Klenteng untuk operasional dan kegiatan kemasyarakatan, ” pungkas Lie Kok Tie.
Kemudian Lie Kok Tie menambahkan penjelasan nya, “Program Wadah Beras Berkah ini baru setahun ini dijalankan di Klenteng yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini juga salah satunya dapat memberdayakan ekonomi melalui Wadah Beras Berkah. Wadah yang sudah disiapkan untuk menempatkan beras tersebut juga disediakan label untuk memberikan keterangan nama donatur yang sudah berdonasi untuk Wadah Beras Berkah. Kedepan, kemudahan dalam peribadatan di Klenteng juga harus mengikuti perkembangan jaman juga, ” jelasnya Lie Kok Tie.
Adian Radiatus menjelaskan bahwa Wadah Beras Berkah memiliki esensi bahwa beras sebagai makanan pokok juga memiliki nilai historis keagamaan. “Beras memiliki nilai historis yang dipercaya umat satu-satunya tanaman memiliki dewi dan istimewa. Bahkan ada cerita dahulu, bahwa ada seorang raja mendapatkan pencerahan hidup dari sebutir beras. Dari gagasan ide ini, wadah ini berbentuk bundar memberikan kemudahan khusus nya Umat Tri Dharma di Klenteng dan Vihara mempersiapkan persembahan berupa beras. Juga selain mempersiapkan persembahan, juga beras berkah ini bisa digunakan dan disalurkan untuk membantu masyarakat, ” jelas Adian.
“Setelah disosialisasi mengenai Wadah Beras Berkah ini, disambut positif oleh umat Tri Dharma yang beribadah di Vihara dan Klenteng di Jakarta. Jadi Wadah Beras Berkah merupakan alternatif untuk mempermudah umat membawa persembahan ke altar. Melalui program Wadah Beras Berkah ini bisa menjadi pilihan umat dalam mempermudah ibadah dan juga termasuk program yang membantu program pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta satu lagi bisa menjadi sarana untuk menyalurkan berkah sosial bagi sesama kita, ” pungkas Adian.
“Harapan saya, sebagai warga negara NKRI, sebagai umat Tri Dharma, kita bisa saling membantu dan tolong menolong antar sesama tanpa memandang asal dari mana kita. Semua Kegiatan Ibadah dan keagamaan memiliki satu tujuan yang ujungnya adalah Kemanusiaan. Kita ingin juga umat melalui Wadah Beras Berkah, bisa juga membantu kepada sesama yang membutuhkan serta membantu kerja tempat ibadah (Vihara dan Klenteng) dalam mempersiapkan kegiatan ibadat Umat Tri Dharma” harap dari Lie Kok Tie menutup wawancara kepada media. (RF).