Bernasindo.com, Tangerang, – Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni, S.M.,M.A.P.
menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Forum Betawi Rempug (FBR) ke-24 yang digelar di wilayah Banten. Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan pentingnya kegiatan kebudayaan seperti ini dalam memperkuat identitas bangsa dan menjaga persatuan.
“Dalam rangka memperingati hasil dari Forum Betawi Rempug yang ke-24, atas nama Pemerintah Provinsi Banten saya menyampaikan selamat kepada seluruh warga negara Indonesia,” ujar Andra Soni. Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut mendorong masyarakat untuk aktif dalam menjaga keamanan, mempererat silaturahmi, serta terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Lebih lanjut, Andra Soni meyakini bahwa keberadaan FBR di Banten turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan. “Mari kita bersama-sama menjaga persatuan, kedamaian, dan toleransi demi Indonesia yang lebih maju. Semoga kegiatan ini menjadi dorongan dan motivasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan negara,” tuturnya.

Ketua Umum FBR, H. Luthfi Hakim. dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa jumlah peserta yang hadir dalam acara kali ini memang dibatasi. Hal tersebut sesuai arahan dari Pemerintah Kota Tangerang dan Kapolres, untuk mencegah konvoi bermotor yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.


“Yang hadir hari ini hanya sebagian kecil dari total anggota kami, yang jumlahnya sekitar 53.000 orang tercatat lengkap dengan KTA, NIK, dan nomor keanggotaan. Kami tidak sembarangan dalam pendataan,” jelas H. Luthfi. Ia menambahkan bahwa FBR telah memanfaatkan teknologi digital dalam sistem keanggotaan. “Kami punya aplikasi di Playstore untuk mengecek keaslian KTA FBR, yang sudah berbasis QR code dan sistem frekuensi agar tiap RT memiliki keterhubungan yang sama.”
Mengusung tema “Merawat Budaya, Membangun Harmonisasi Bangsa”, FBR menegaskan bahwa budaya bukan hanya warisan, melainkan identitas kolektif yang membentuk jati diri Indonesia. “Budaya bukan tindakan eksklusif atau bentuk perlawanan terhadap pluralitas. Justru dari akar budaya yang kuat, semangat kebangsaan tumbuh dan mengakar,” ujar H. Luthfi.
Ia juga mengingatkan agar cinta terhadap budaya tidak berubah menjadi fanatisme sempit. “Fanatisme yang merendahkan kelompok lain bukanlah ajaran agama maupun nilai kebangsaan. Islam pun menolak fanatisme buta semacam itu,” tegasnya.
Acara FBR ke-24 di Banten ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali arti kebersamaan dalam keberagaman, serta memperkuat peran budaya dalam membangun harmoni bangsa.

Acara ini dihadiri Anggota DPRD Jakarta Heri Kustanto, Kapolres Tangerang, Walikota Tangerang. ( waris)
