JAKARTA | Bernasindo – Persatuan Wartawan Islam (PEWARIS) deklarasi yang bertempat di gedung juang 45 Menteng Jakarta Pusat, pada Minggu siang, 25 Agustus 2024.
Persatuan Wartawan Islam resmi berdiri dengan Mengusung tema “Memperkuat Peran Jurnalis dalam Pembangunan Bangsa yang Religius,” acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Ketua Dewan Pembina, Muhidin Jalih Pitoeng, Ketua Dewan Penasehat, Harry Amiruddin, Sekretaris Jenderal, Alam Massiri, Bendahara Umum, Indah Hamzah, serta Ketua Umum, Lucky Indrawan. Selain itu, perwakilan dari berbagai organisasi, aktivis, awak media, dan tamu undangan turut hadir untuk menyaksikan momen penting ini.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PEWARIS, Lucky Indrawan, mengungkapkan bahwa organisasi ini didirikan untuk mewadahi wartawan Muslim dalam menghadapi tantangan dunia jurnalistik. “Saya melihat banyak organisasi wartawan, tetapi belum ada yang secara khusus mewadahi wartawan yang beragama Islam, maka PEWARIS hadir sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi, berdiskusi, dan memberikan solusi bagi para jurnalis Muslim,” ujarnya.
Lucky sebagai ketua PEWARIS juga menekankan pentingnya menjaga persatuan tanpa memandang agama. “Meskipun organisasi ini dinamakan PEWARIS Islam, kami tidak ingin membatasi diri, jelasnya .
Kami tetap merangkul semua pihak tanpa memandang perbedaan agama,” ucapnya.
Lebih lanjut, Lucky menegaskan komitmennya untuk membentuk cabang-cabang PEWARIS di seluruh Indonesia, tuturnya.
“Kami akan segera membentuk cabang PEWARIS di berbagai daerah, bagi teman-teman yang ingin bergabung, silakan menghubungi kami,” ucapnya.
Ketua Dewan Penasehat PEWARIS, Harry Aminudin , dalam sambutannya menekankan pentingnya peran jurnalis dalam mengawal kebenaran., karena saat ini “Kondisi Republik kita tidak baik-baik saja. Sebagai jurnalis, “kita harus kritis dan berani menyuarakan kebenaran, meskipun itu berarti melawan arus,” Tegas Harry.
Harry juga mengingatkan para jurnalis untuk tidak tergoda oleh materi. “Jangan sampai kita goyah hanya karena godaan materi sesaat. Kita hanya perlu takut kepada Allah SWT bukan kepada siapapun, bahkan presiden sekalipun,” jelas Harry .
Sementara itu, Oscar Pendong, seorang tokoh lintas agama yang turut hadir, menyampaikan harapannya agar “PEWARIS ” dapat menjadi organisasi yang profesional dan religius, ujarnya.
“PEWARIS harus mampu memancarkan nilai-nilai religius dalam setiap pemberitaan, serta menjalin kerja sama dengan seluruh jurnalis lintas agama,” ucap Oscar.
Ia juga berharap PEWARIS dapat menjadi contoh dalam menjaga integritas dan kredibilitas jurnalisme di Indonesia. “Saya berharap PEWARIS dapat menjadi organisasi yang profesional, dikagumi, dan berpengaruh di Indonesia,” ucapnya.
Dalam sambutan penutupnya, Ketua Dewan Pembina PEWARIS, Muhidin Jalih Pitoeng, menegaskan bahwa PEWARIS harus memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas jurnalistik di era digital. “Sebagai jurnalis, kita harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan,” ucapnya.
Muhidin juga menyoroti pentingnya peran jurnalis dalam mengkritik dan menjadi pengimbang pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari ” korupsi dan nepotisme.” Korupsi adalah ancaman terbesar bagi negara kita, dan PEWARIS harus berkomitmen untuk memantau dan melaporkan setiap kasus korupsi,” jelasnya.
Acara deklarasi ditutup dengan doa dan pembacaan deklarasi PEWARIS yang dipimpin oleh Muhidin Jalih lPitoeng, menandai awal perjalanan organisasi ini dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan di dunia jurnalistik, pungkas Muhidin Jalih Pitoeng. (yt).
