JAKARTA | Bernasindo – Setelah dua tahun berjuang menghadapi ancaman penggusuran tanpa solusi jelas, warga Kober Menteng Pulo II yang tergabung dalam Gerakan Warga Kober Menteng Pulo II (GW KOMEN II) akhirnya resmi menerima kunci rumah susun (rusun) Jagakarsa Jakarta Selatan pada Senin (01/12/2025).
Penyerahan dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama Kanwil HAM DKJ sebagai bentuk pemenuhan hak hunian warga terdampak.
Lahirnya GW KOMEN II berawal pada 2023, ketika warga menerima surat anonim dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang memerintahkan pembongkaran mandiri gubuk yang telah mereka huni lebih dari dua dekade. Tanpa kejelasan relokasi dan dihadapkan pada ancaman kehilangan tempat tinggal, warga memilih mengorganisir diri dan menggandeng LMND untuk memperjuangkan kepastian nasib mereka.
Ketua Wilayah LMND DKJ, Betran Sulani, menyebut pendampingan ini sebagai langkah penting untuk memastikan negara tidak lepas tanggung jawab.
“Warga berhak atas hidup layak. Negara wajib hadir dan memastikan hak itu dipenuhi,” tegasnya.
Sejak terbentuk, GW KOMEN II bersama LMND melakukan rangkaian advokasi maraton dari DPRD DKJ, Gubernur DKJ, Kanwil HAM, Dinas Sosial, hingga perangkat wilayah. Hasilnya, pemerintah akhirnya menawarkan fasilitas hunian rusun gratis tiga bulan, akses pendidikan gratis, serta pelatihan kerja, dengan syarat warga memenuhi administrasi KTP dan KK berdomisili DKJ.
Ronal Patti, salah satu warga yang paling vokal dalam proses advokasi, menyampaikan rasa lega atas berakhirnya ketidakpastian berkepanjangan.
“Bertahun-tahun kami hidup dengan rasa takut dan tanpa kepastian. Hari ini seperti napas panjang pertama kami. Yang kami butuhkan hanya tempat layak untuk keluarga,” ujarnya.
Relokasi ini dipayungi oleh SK Wali Kota Jakarta Selatan No. e-0145 Tahun 2025 tentang pemindahan warga TPU Menteng Pulo II ke Rusun Jagakarsa dokumen resmi yang akhirnya memberi dasar hukum bagi hak hunian warga.
Serah terima kunci ini bukan sekadar seremoni administratif, tetapi simbol kemenangan warga atas ketidakpastian yang menjerat mereka selama bertahun-tahun. Bagi GW KOMEN II, LMND, dan seluruh pihak yang mendampingi, momentum ini menjadi titik awal untuk membangun kehidupan yang lebih aman, layak, dan bermartabat. (Ril/).
