JAKARTA | Bernasindo – Perbedaan Adalah Anugerah Yang Dibalut Dalam Kebhinekaan
Pancasila merupakan anugerah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang dititipkan kepada para pendiri bangsa yang kemudian meletakkannya sebagai Dasar Negara yang sangat adaptif untuk masyarakat dan rakyat Indonesia.
“Dan terbukti sampai hari ini Pancasila tetap kuat bertahan diderasnya kehidupan perpolitkan di Indonesia. Tidak lenkang oleh waktu dan dari hati serta sanubari rakyat dan para pejabat bangsa ini. Tidak luntur karena panas, tak luntur karena hujan,” ujar Ketua DPD Partai Hanura Sumatera Utara, El Adrian Shah SE saat dikonfirmasi wartawan mengenai Hari Lahir Pancasila, melalui sambungan seluler dari Medan, Minggu (2/6/2024)
Dengan adanya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, harmoni dalam perbedaan berbangsa dan bernegara menjadi sebuah anugerah bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, agama dan kepercayaan.
“Dan harus tetap kita ingat bahwa perbedaan itu pasti, persatuan itu mutlak, dalam artian berbeda-beda namun kita tetap satu,” tutur El Adrian yang saat ini maju sebagai bakal calon (Bacalon) Walikota Medan di Pilkada serentar yang akan diselenggarakan, Rabu (27/11/2024).
El Adrian juga menjelaskan, sebagai dasar dan ideologi bangsa, sudah tentu Pancasila diterapkan dalam setiap sendi kehidupan termasuk dalam berorganisasi dan perpolitikan di republik ini. Sebab, organisasi yang ada di negara ini, diisi oleh orang-orang dari latarbelakang kehidupan, suku, adat, ras dan agama yang membawa nilai-nilai lain yang beraneka ragam ke dalam organisasi yang turut mewarnai kepribadian organisasi.
“Beranekaragam inilah yang harus dikelola untuk meningkatkan kebersamaan dan kesatuan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Termasuk dalam memimpin suatu daerah. Tentunya kita harus memiliki dan menerapkan program pembangunan yang tak terlepas dari nilai-nilai dan norma Pancasila,” terang El Adrian.
Program tersebut adalah, sambung El Adrian Shah, tetap mempertahankan Kota Medan sebagai kota religi yang ramah dan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama penduduk kota. Kemudian pembangunan adil dan merata yang langsung menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, menerapkan kebersihan sampai ke tingkat lingkungan dan menjadikan masyarakat kota ini lebih produktif dengan benar-benar menghidupkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kita tidak suka muluk-muluk dalam kontestasi Pilkada 2024. Program pro rakyat yang tepat sasaran dan benar-benar mengaplikasikannya selama 5 tahun. Dalam artian, pemerintah harus benar-benar hadir dan mengawasi pelaksanaan progam itu,” paparnya.
El juga mengungkapkan selama tahapan Pilkada 2024 ini, dirinya sudah melakukan komunikasi politik dengan bersilaturahmi ke partai-partai politik ditingkat Provinsi Sumut. Hal ini dilakukan agar tercipta Pilkada 2024 yang aman dan damai.
“Tahun ini Pilkada diselenggarakan secara serentak di 33 kabupaten/kota dan tingkat provinsi. Sesama Parpol yang kebanyakan pengurusnya merupakan putra daerah, mari sama-sama kita bergandengan tangan untuk sama-sama menjaga dan menciptakan rasa aman dan damai di Pilkada ini,” tuturnya.
“Terkait dengan pencalonan, sudah tentu saya ikut mendaftar ke Parpol diantaranya PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat dan PKS. Semua ini sebagai syarat untuk ikut kontestasi. Keputusan siapa yang akan diusung, itu bergantung dari keputusan pimpinan pusat dari masing masing Parpol,” bebernya.
El Adrian juga berharap, ketika nantinya Allah SWT meridhoi dan memberikan amanah ini kepada dirinya sebagai Walikota Medan, maka dirinya akan merangkul semua pihak untuk sama-sama membangun dan memajukan Kota Medan.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri untuk memajukan kota ini. Bersama masyarakat, DPRD dan Stakeholer akan kita ciptakan pembangunan dan program kerja yang pro rakyat dan langsung menyentuh kepada rakyat,” pungkasnya. (Ril/).