Bernasindo.com, Jakarta – SMKN 27 Jakarta menjadi tuan rumah Festival Pelajar Berintegritas yang digelar untuk siswa SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kecamatan Sawah Besar. Acara ini mengangkat tema “Gerakan Membangun Budaya Berintegritas & Anti-Korupsi di Kalangan Pelajar Menuju Jakarta Era Digital” dan bertujuan membentuk generasi muda yang menjunjung nilai kejujuran dan integritas, di SMK Negeri 27 Jakarta pada, 26 November 2024.
Acara dibuka oleh Irbanko Jakarta Pusat, Rianta Widya Amalia, yang diwakili oleh Edi Sajidiman. Hadir pula Camat Sawah Besar, Lurah Pasar Baru, dan kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di wilayah Kecamatan Sawah Besar.
Dalam sambutannya, Edi Sajidiman menekankan pentingnya memerangi korupsi sejak dini. “Korupsi merupakan tantangan besar bagi bangsa ini. Tidak hanya merugikan secara ekonomi, korupsi juga merusak tatanan sosial, menghambat kemajuan, dan menurunkan kepercayaan publik kepada pemerintah. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus dimulai dari semua lini, termasuk pelajar,” ujar Edi di SMK Negeri 27 Jakarta pada, 26 November 2024.
Ia juga berharap bahwa pelajar tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai integritas. “Generasi muda yang berintegritas, kreatif, dan inovatif adalah kunci menuju masa depan Jakarta yang lebih cerah dan menjadi kota global,” tuturnya.
Festival ini dirancang sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas dan semangat pelajar dalam memerangi korupsi. Berbagai kegiatan, seperti talk show, talent show, lomba konten kreator, lomba poster digital, dan pameran, diadakan untuk menginspirasi pelajar agar terus mengembangkan ide-ide positif.
Acara ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun budaya berintegritas, sekaligus mempersiapkan generasi emas yang mampu membawa perubahan nyata bagi bangsa dan kota Jakarta di era digital.
Camat Sawah Besar Roni Jarpiko dalam sambutanya mengatakan dirinya bersyukur dengan adanya acara Festival Pelajar Berintegritas ini.
“Saya berharap dengan kegiatan seperti ini bisa memberi pemahaman tentang anti korupsi sejak dini,” kata Roni.
Kepala SMKN 27 Jakarta, Prihatin Gendra Priyadi, ditempat Pameran kreatifitas Siswa siswi juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya edukasi antikorupsi kepada generasi muda. “Menurut saya, sangat bagus memperkenalkan kepada anak-anak sejak dini bahwa korupsi itu merugikan. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai korupsi sangat diperlukan. Banyak yang mengartikan korupsi hanya terkait dengan uang, padahal sebenarnya korupsi bisa melibatkan hal lain, seperti waktu dan tanggung jawab. Bahkan pelajar pun bisa melakukan korupsi tanpa disadari,” katanya di lokasi yang sama.
Ia juga menambahkan bahwa korupsi di Indonesia saat ini masih menjadi masalah, tetapi pemerintah sudah berusaha maksimal melakukan langkah pemberantasan. “Sebenarnya, semua kembali kepada individunya. Pemerintah sudah membuat sistem untuk mengantisipasi terjadinya korupsi, seperti inspektorat yang mensosialisasikan antikorupsi hingga ke sekolah-sekolah. Namun, jika karakter individu tidak terbentuk, korupsi tetap mungkin terjadi. Oleh karena itu, pengembangan karakter pelajar Pancasila melalui Merdeka Belajar sangat penting untuk membentengi anak-anak sejak dini,” ujarnya.
Festival ini memberikan ruang bagi pelajar untuk menunjukkan kreativitas melalui talent show, lomba konten kreator, dan lomba pembuatan poster digital. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 350 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan. “Ada tiga kelompok kegiatan dalam festival ini, yaitu talent show, konten kreatif yang sebelumnya sudah diunggah untuk dinilai juri, dan lomba poster digital. Semua kegiatan ini bertujuan mengasah kreativitas anak-anak sejak dini,” kata Prihatin.
Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, Festival Pelajar Berintegritas diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun budaya antikorupsi, mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan membawa perubahan positif bagi bangsa serta Jakarta di era global.
(War)